Saturday, December 23, 2017

Hadist Nabi [2311]



Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Zurarah] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Hasyim] dari [Abu Mijlaz] dari [Qais bin Ubad] berkata: Saya telah mendengar [Abu Dzar] benar-benar bersumpah: "Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka." (Al Hajj: 19) sesungguhnya ia turun berkenaan orang-orang yang berbaris di hari Badar: Hamzah, Ali, Ubaidah bin Harits, Utbah, Syaibah putra dari Rabi'ah dan Al Walid bin Utbah. Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'], dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman], semuanya dari [Sufyan] dari [Abu Hasyim] dari [Abu Majliz] dari [Qais bin Ubad] berkata: Saya telah mendengar [Abu Dzar] bersumpah, sungguh "Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar." (Al Hajj: 19) seperti hadits Husyaim. (HR Muslim)


Hadist Nabi [2310]



Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Nafi' Al Abdi] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Abu Ma'mar] dari [Abdullah]: "Mereka itulah orang-orang yang selalu berdoa dan mencari kepada Rabb mereka wasilah manakah di antara mereka yang lebih dekat." (Al Israa`: 57) Abdullah berkata: Segolongan manusia menyembah segolongan jin lalu segolongan jin itu masuk Islam sementara segolongan manusia tetap berpegang teguh pada peribadatan mereka, lalu turun ayat: "Mereka itulah orang-orang yang selalu berdoa dan mencari kepada Rabb mereka wasilah manakah di antara mereka yang lebih dekat." (Al Israa`: 57) Telah menceritakannya kepadaku [Bisyr bin Khalid] telah mengkhabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dengan sanad ini. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Hajjaj bin Asy Sya'ir] telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad bin Abdulwarits] telah menceritakan kepadaku [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Husain] dari [Qatadah] dari [Abdullah bin Ma'bad Az ZImmani] dari [Abdullah bin Utbah] dari [Abdullah bin Mas'ud]: "Mereka itulah orang-orang yang selalu berdoa dan mencari kepada Rabb mereka wasilah." (Al Israa`: 57) Ia berkata: Turun berkenaan dengan segolongan orang arab, mereka menyembah sekelompok jin lalu para jin itu masuk Islam sementara orang-orangnya tetap menyembah mereka tanpa mereka sadari. Kemudian turun ayat: "Mereka itulah orang-orang yang selalu berdoa dan mencari kepada Rabb mereka wasilah." (Al Israa`: 57) (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Muthi'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] berkata: Saya berkata kepada [Ibnu 'Abbas]: Surat At Taubah, ia berkata: Apa At Taubah? Ia berkata: Bahkan ia adalah Al Fadhilah (yang menyibak rahasia orang-orang munafik, pent.) yang masih turun dan dari mereka dan dari mereka hingga mereka mengira tiada seorangpun dari kita yang masih tersisa kecuali telah disebutkan di dalamnya. Ia berkata: Aku berkata: Surat Al Anfaal, ia (Ibnu Abbas) berkata: Itu adalah surat perang Badar. Ia berkata: Lalu aku berkata: Surat Al Hasyr, ia (Ibnu Abbas) berkata: Ia turun berkenaan dengan Bani Nadhir. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Abu Hayyan] dari [Asy Sya'bi] dari [Ibnu Umar] berkata: [Umar] berkhutbah di atas mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia memuja dan memuji Allah kemudian berkata: Amma ba'du, sesungguhnya khamar itu telah turun pengharamannya saat turun waktu itu dan khamar terdiri lima hal; dari gandum, tepung, kurma, anggur, dan madu, Khamar adalah segala sesuatu yang menutupi akal. Ada tiga hal yang aku ingin (sampaikan) wahai para manusia: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mewasiatkan kepada kita; (warisan) kakek, kalalah (orang mati yang tidak meniggalkan anak maupun orang tua) dan sekian dari beberapa pintu riba. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Idris] telah menceritakan kepada kami [Abu Hayyan] dari [Asy Sya'bi] dari [Ibnu Umar] berkata: Aku mendengar [Umar bin Al Khaththab] berkhutbah di atas mimbar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, ia berkata: Amma ba'du, sesungguhnya telah turun pengharaman khamar dan khamar terdiri lima hal; anggur kurma, madu, tepung dan gandum. Khamar adalah segala sesuatu yang menutupi akal. Ada tiga hal yang aku ingin (sampaikan) wahai para manusia: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mewasiatkan kepada kita yang harus kita perhatikan; (warisan) kakek, kalalah (orang mati yang tidak meniggalkan anak maupun orang tua) dan sekian dari beberapa pintu riba. Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulaiyah]. Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengkhabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] keduanya dari [Abu Hayyan] dengan snad ini seperti hadits mereka berdua, hanya saja Ibnu Ulaiyah menyebutkan dalam haditsnya: Anggur. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Idris, dan dalam hadits Isa disebutkan: Kismis, seperti yang dikatakan Ibnu Mushir. (HR Muslim)


Hadist Nabi [2309]



Telah menceritakan kepadaku [Yunus bin Abdula'la Ash Shadafi] telah mengkhabarkan kepada kami [Abdulah bin Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Amru bin Al Harits] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Aun bin Abdullah] dari [ayahnya] bahwasanya [Ibnu Mas'ud] berkata: Tidak ada selang waktu antara Islamnya kami dan ketika Allah menegur kami dengan ayat ini: "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah." (Al Hadiid: 16) kecuali hanya empat tahun. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]. Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Nafi'] teks miliknya, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Muslim Al Bathin] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: Dahulu wanita berthawaf di baitullah dalam keadaan telanjang lalu ia berkata: Siapa yang meminjamkan kepadaku baju yang ia kenakan di atas kemaluannya? dan saat ini ia berkata: Telah nampak sebagian atau seluruhnya, maka apa yang nampak darinya tidaklah aku menghalalkannya. Lalu turunlah ayat ini: "Ambillah oleh kalian pakaian dan perhiasan kalian setiap memasuki masjid." (Al A'raaf: 31) (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] dari [Abu Mu'awiyah], teks milik Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyuah telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] berkata: Dahulu Abdullah bin Ubai bin Salul berkata kepada budak wanitanya: Pergilah dan melacurlah untuk kami. Maka Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: "Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu." (An Nuur: 33) (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Abu Kamil Al Jahdari] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir], budak wanita milik Abdullah bin Ubai bin Salul bernama Musaikah, ada juga yang menyebut Umaimah, dipaksa berzina lalu ia melaporkan hal itu kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam kemudian Allah menurunkan: "Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran" sampai "Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu." (An Nuur: 33) (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Abu Ma'mar] dari [Abdullah] tentang firmanNya 'azza wajalla: "Mereka itulah orang-orang yang selalu berdoa dan mencari kepada Rabb mereka wasilah manakah di antara mereka yang lebih dekat." (Al Israa`: 57) ia berkata: Segolongan jin masuk Islam dan mereka disembah, mereka yang menyembah tetap berada dalam peribadatan mereka, sementara segolongan dari jin telah masuk Islam. (HR Muslim)


Hadist Nabi [2308]



Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah mengkhabarkan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] tentang firmanNya: "Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka." (An Nisaa`: 127) Aisyah berkata: Ia wanita yatim yang ada pada seseorang, mungkin ia menyertakan lelaki itu dalam hartanya hingga dalam tandan anggur, lalu ia ingin menikahinya, ia tidak mau menikahkannya dengan lelaki lain sehingga akan disertakan dalam hartanya lalu ia menyusahkannya. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Hisyam] dari [ayahnya] [Aisyah] tentang firmanNya: "Dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut." (An Nisaa`: 6) Aisyah berkata: (ayat ini) turun tentang wali hartanya anak yatim yang menjaganya dan memperbaikinya, ia boleh makan darinya jika membutuhkan. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] tentang firman Allah 'azza wajalla: "(yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan." (Al Ahzaab: 10) Ia berkata: Itu adalah perang khandaq. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah]: "Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya." (An Nisaa`: 128) Ia berkata: (ayat ini) turun berkenaan tentang wanita yang telah lama hidup bersama suaminya lalu ia (sang suami) ingin mencerainya, kemudian ia (sang istri) berkata: Janganlah engkau cerai daku dan pertahankan diriku dan engkau terbebas dariku, lalu turunlah ayat ini. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] tentang firman Allah 'azza wajalla: "Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya." (An Nisaa`: 128) Ia berkata: (ayat ini) turun berkenaan tentang wanita yang hidup bersama suaminya, mungkin ia tidak mau memperbanyak anak darinya, lalu ia (sang suami) ingin mencerainya, ia telah lama menemaninya dan telah punya anak, ia tidak ingin suaminya mencerainya lalu berkata: Engkau terbebas dari urusanku. (HR Muslim)


Hadist Nabi [2307]



Telah menceritakan kepadaku [Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid], [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] dan [Abdu bin Humaid] berkata Abdu: telah menceritakan kepadaku, sementara yang lain berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab] berkata: Telah mengkhabarkan kepadaku [Anas bin Malik] bahwa Allah 'azza wajalla menyempurnakan wahyu atas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam sebelum beliau wafat (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Abu Khaitsamah bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna], teks milik Ibnu Al Mutsanna, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab], orang-orang Yahudi berkata kepada [Umar]: Sesungguhnya kalian membaca suatu ayat yang seandainya diturunkan pada kami pasti kami jadikan hari itu sebagai hari raya: "Sesungguhnya aku tahu saat ayat itu turun, pada hari apa ayat itu turun dan dimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam saat ayat itu turun. Ayat itu turun di Arafah saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam wuquf di Arafah. Sufyan berkata: Aku ragu apakah hari jum'at ataukah tidak, maksudnya: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu." (Al Maa`idah: 3) (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Abdu bin Humaid] telah mengkhabarkan kepada kami [Ja'far bin Aun] telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Umais] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] berkata: Seorang Yahudi mendatangi [Umar] lalu berkata: Wahai Amirul Mu`minin, ada satu ayat didalam kitab kalian yang kalian baca, andai ayat itu turun pada kami kaum Yahudi, pasti kami menjadikan hari itu sebagai hari. Umar bertanya: Ayat apa? Ia menjawab: "Pada hari Ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (Al Maa`idah: 3) Umar berkata: Sesungguhnya aku tahu hari dan tempat ayat ini diturunkan, ayat itu turun pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam di Arafah pada hari jum'at. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh] dan [Harmalah bin Yahya At Tujibi] berkata Abu Ath Thahir: Telah menceritakan kepada kami, sedangkan Harmalah berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu syihab] telah mengkhabarkan kepadaku [Urwah bin Zubair] bahwa ia bertanya kepada [Aisyah] tentang firman Allah: "Dan jika kalian khawatir tidak berlaku adil dalam masalah anak-anak yatim maka nikahilah (wanita-wanita) yang baik bagi kalian dua, atau tiga, atau empat." (An Nisaa`: 3) Aisyah berkata: Wahai keponakanku, itu maksudnya adalah seorang anak wanita yatim yang berada di bawah pengawasan walinya (dan) ia ikut (dalam tanggungan) hartanya lalu ia sang wali terkagum dengan harta dan kecantikan anak yatim itu kemudian sang wali ingin menikahinya dengan (niatan) tidak adil di dalam maharnya agar ia memberikannya sesuatu yang semisal dengan apa yang diberikan kepada selain dia, lalu mereka dilarang untuk menikahi mereka kecuali untuk berlaku adil bagi mereka dan agar mereka menyampaikan mahar yang lebih tinggi dan mereka diperintahkan untuk menikahi wanita-wanita yang baik bagi mereka selain anak-anak yatim. Urwah berkata: Aisyah berkata: Kemudian orang-orang meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah ayat ini tentang mereka (anak-anak yatim perempuan) lalu Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: "Dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang wanita-wanita katakanlah: 'Allah yang berfatwa kepada kalian tentang mereka dan apa yang dibacakan atas kalian dalam Al Kitab tentang wanita-wanita yatim yang kalian tidak memberikan kepada mereka apa yang telah ditetapkan bagi mereka sedang kalian ingin menikahi mereka." (An Nisaa`: 127) Aisyah berkata: Dan yang disebutkan oleh Allah Ta'ala bahwasanya itu adalah yang dibacakan atas kalian dalam al-Qur'an pada ayat sebelumnya yang menyebutkan firman Allah: "Dan jika kalian khawatir untuk tidak berbuat adil dalam masalah anak-anak yatim maka nikahilah wanita-wanita yang baik bagi kalian." (An Nisaa`: 3) Aisyah berkata: Dan firman Allah dalam ayat yang lain: "Sedang kalian ingin menikahi mereka, " (An Nisaa`: 127) adalah ketidaksukaan salah seorang di antara kalian terhadap wanita yatim yang berada di bawah pengawasan kalian sedang ia sedikit hartanya dan kurang cantik. Karena itu, mereka dilarang menikahi karena apa yang mereka sukai dari harta dan kecantikan wanita-wanita yatim kecuali dengan keadilan karena ketidaksukaan mereka pada wanita-wanita yatim. Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan Al Hulwani] dan [Abdu bin Humaid] semuanya dari [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] telah mengkhabarkan kepadaku [Urwah] bahwa ia bertanya kepada [Aisyah] tentang firman Allah: "Dan jika kalian khawatir untuk tidak berbuat adil terhadap wanita-wanita yatim, " (An Nisaa`: 3) ia menyebutkan hadits tersebut seperti hadits Yunus dari Az Zuhri dan ia menambahkan di akhirnya: Karena ketidaksukaan mereka terhadap wanita-wanita yatim jika sedikit hartanya dan kurang cantik (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya bekata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] tentang firman Allah: "Dan jika kalian khawatir utnuk tidak berbuat adil terhadap wanita-wanita yatim, " (An Nisaa`: 3) Ia berkata: (Ayat ini) turun berkenaan dengan seseorang, ia memiliki seorang wanita yatim, ia walinya dan ahli warisnya. Wanita yatim itu memiliki harta, ia tidak memiliki orang lain yang menyainginya selain dia. Ia tidak menikahinya karena hartanya sehingga itu akan membahayakannya dan memperburuk perawatannya. Lalu ia berkata: "Dan jika kalian khawatir untuk tidak berbuat adil dalam masalah anak-anak yatim maka nikahilah wanita-wanita yang baik bagi kalian." (An Nisaa`: 3) Ia berkata: Aku tidak menghalalkan untuk kalian dan tinggalkan wanita ini yang berbahaya karenanya. (HR Muslim)


Hadist Nabi [2306]



Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] telah menceritakannya kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Hisyam] dari [ayahnya] berkata: Abu Hurairah menceritakan, ia berkata: Dengarkanlah wahai penghuni kamar, dengarlah wahai penghuni kamar. Sementara [Aisyah] tengah shalat. Setelah shalat, Aisyah berkata kepada Urwah: Apa kau tidak mendengarnya dan perkataannya itu baru saja. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam hanya menyampaikan suatu hadits, bila seseorang menghitungnya pasti bisa. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid Al Azdi] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Zaid bin Aslam] dari [Atho` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Janganlah kalian menulis dariku, barangsiapa menulis dariku selain al-Qur'an hendaklah dihapus, dan ceritakanlah dariku dan tidak ada dosa. Barangsiapa berdusta atas (nama) ku -Hammam berkata: Aku kira ia (Zaid) berkata: dengan sengaja, maka henkdaklah menyiapkan tempatnya dari neraka." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Dulu, sebelum kalian ada seorang raja, ia memiliki tukang sihir, saat tukang sihir sudah tua, ia berkata kepada rajanya: 'Aku sudah tua, kirimlah seorang pemuda kepadaku untuk aku ajari sihir.' Lalu seorang pemuda datang padanya, ia mengajarkan sihir kepada pemuda itu. (Jarak) antara tukang sihir dan si raja terdapat seorang rahib. Si pemuda itu mendatangi rahib dan mendengar kata-katanya, ia kagum akan kata-kata si rahib itu sehingga bila datang ke si penyihir pasti dipukul, Pemuda itu mengeluhkan hal itu kepada si rahib, ia berkata: 'Bila tukang sihir hendak memukulmu, katakan: 'Keluargaku menahanku, ' dan bila kau takut pada keluargamu, katakan: 'Si tukang sihir menahanku.' Saat seperti itu, pada suatu hari ia mendekati sebuah hewan yang besar yang menghalangi jalanan orang, ia berkata, 'Hari ini aku akan tahu, apakah tukang sihir lebih baik ataukah pendeta lebih baik.' Ia mengambil batu lalu berkata: 'Ya Allah, bila urusan si rahib lebih Engkau sukai dari pada tukang sihir itu maka bunuhlah binatang ini hingga orang bisa lewat.' Ia melemparkan batu itu dan membunuhnya, orang-orang pun bisa lewat. Ia memberitahukan hal itu kepada si rahib. Si rahib berkata: 'Anakku, saat ini engkau lebih baik dariku dan urusanmu telah sampai seperti yang aku lihat, engkau akan mendapat ujian, bila kau mendapat ujian jangan menunjukkan padaku.' Si pemuda itu bisa menyembuhkan orang buta dan berbagai penyakit. Salah seorang teman raja yang buta lalu ia mendengarnya, ia mendatangi pemuda itu dengan membawa hadiah yang banyak, ia berkata: 'Sembuhkan aku dan kau akan mendapatkan yang aku kumpulkan disini.' Pemuda itu berkata: 'Aku tidak menyembuhkan seorang pun, yang menyembuhkan hanyalah Allah, bila kau beriman padaNya, aku akan berdoa kepadaNya agar menyembuhkanmu.' Teman si raja itu pun beriman lalu si pemuda itu berdoa kepada Allah lalu ia pun sembuh. Teman raja itu kemudian mendatangi raja lalu duduk didekatnya. Si raja berkata: 'Hai fulan, siapa yang menyembuhkan matamu? ' Orang itu menjawab: 'Rabbku.' Si raja berkata: 'Kau punya Rabb selainku? ' Orang itu berkata: 'Rabbku dan Rabbmu adalah Allah.' Si raja menangkapnya lalu menyiksanya hingga ia menunjukkan pada pemuda itu lalu pemuda itu didatangkan, Raja berkata: 'Hai anakku, sihirmu yang bisa menyembuhkan orang buta, sopak dan kau melakukan ini dan itu.' Pemuda itu berkata: 'Bukan aku yang menyembuhkan, yang menyembuhkan hanya Allah.' Si raja menangkapnya dan terus menyiksanya ia menunjukkan kepada si rahib. Si raja mendatangi si rahib, rahib pun didatangkan lalu dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Si rahib tidak mau lalu si raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat ditengah kepalanya hingga sebelahnya terkapar di tanah. Setelah itu teman si raja didatangkan dan dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Si rahib tidak mau lalu si raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat ditengah kepalanya hingga sebelahnya terkapar di tanah. Setelah itu pemuda didatangkan lalu dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Pemuda itu tidak mau. Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya, raja berkata: 'Bawalah dia ke gunung ini dan ini, bawalah ia naik, bila ia mau meninggalkan agamanya (biarkanlah dia) dan bila tidak mau, lemparkan dari atas gunung.' Mereka membawanya ke puncak gunung lalu pemuda itu berdoa: 'Ya Allah, cukupilah aku dari mereka sekehendakMu.' Ternyata gunung mengguncang mereka dan mereka semua jatuh. Pemuda itu kembali pulang hingga tiba dihadapan raja. Raja bertanya: 'Bagaimana kondisi kawan-kawanmu? ' Pemuda itu menjawab: 'Allah mencukupiku dari mereka.' Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya, raja berkata: 'Bawalah dia ke sebuah perahu lalu kirim ke tengah laut, bila ia mau meninggalkan agamanya (bawalah dia pulang) dan bila ia tidak mau meninggalkannya, lemparkan dia.' Mereka membawanya ke tengah laut lalu pemuda itu berdoa: 'Ya Allah, cukupilah aku dari mereka sekehendakMu.' Ternyata perahunya terbalik dan mereka semua tenggelam. Pemuda itu pulang hingga tiba dihadapan raja, raja bertanya: Bagaimana keadaan teman-temanmu? ' Pemuda itu menjawab: 'Allah mencukupiku dari mereka.' Setelah itu ia berkata kepada raja: 'Kau tidak akan bisa membunuhku hingga kau mau melakukan yang aku perintahkan, ' Raja bertanya: 'Apa yang kau perintahkan? ' Pemuda itu berkata: 'Kumpulkan semua orang ditanah luas lalu saliblah aku diatas pelepah, ambillah anak panah dari sarung panahku lalu ucapkan: 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini.' Bila kau melakukannya kau akan membunuhku.' Akhirnya raja itu melakukannya. Ia meletakkan anak panah ditengah-tengah panah lalu melesakkannya seraya berkata: 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini.' Anak panah di lesakkan ke pelipis pemuda itu lalu pemuda meletakkan tangannya ditempat panah menancap kemudian mati. Orang-orang berkata: 'Kami beriman dengan Rabb pemuda itu.' Kemudian didatangkank kepada raja dan dikatakan padanya: 'Tahukah kamu akan sesuatu yang kau khawatirkan, demi Allah kini telah menimpamu. Orang-orang beriman seluruhnya.' Si raja kemudian memerintahkan membuat parit di jalanan kemudian disulut api. Raja berkata: 'Siapa pun yang tidak meninggalkan agamanya, pangganglah didalamnya.' Mereka melakukannya hingga datanglah seorang wanita bersama anaknya, sepertinya ia hendak mundur agar tidak terjatuh dalam kubangan api lalu si bayi itu berkata: 'Ibuku, bersabarlah, sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] dan [Muhammad bin Abbad], matan hadits keduanya hampir sama dan pemaparan matan berikut milik Harun, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Ya'qub bin Mujahid Abu Hazrah] dari [Ubadah bin Al Walid bin Ubadah bin Ash Shamit] berkata: Aku dan ayahku pergi menuntut ilmu di perkampungan Anshar ini sebelum mereka meninggal. Orang yang pertama kali kami temui adalah [Abu Al Yasar], sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, ia bersama seorang budak miliknya, ia membawa sekumpulan lembaran, Abu Al Yasar mengenakan selimut Ma'afiri dan budaknya juga mengenakan selimut Ma'afiri. Ayahku berkata padanya: Hai pamanku, sesungguhnya aku melihat tanda bekas marah di wajahmu. Ia berkata: Benar. Fulan bin fulan memiliki hutang padaku, aku mendatangi keluarganya, aku mengucapkan salam lalu aku mengucapkan kata-kata lalu ia mereka berkata: Tidak. Kemudian seorang anak berperut buncit keluar, aku bertanya: Mana ayahmu? Ia berkata: Ia mendengar suaramu. Selanjutnya ibuku, Arikah, masuk lalu aku berkata: Keluarlah kemari, aku sudah tahu dimana kamu berada. Aku bertanya: Kenapa kau bersembunyi dariku? Ia menjawab: Aku, demi Allah, akan menceritakan padamu, aku tidak bohong, demi Allah, aku takut bercerita kepadamu lalu aku berdusta dan aku berjanji padamu lalu aku pungkiri. Kau adalah sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan aku, demi Allah, sedang susah. Aku mengucapkan: Allah. Ia menyahut: Allah. Aku mengucapkan: Allah. Ia menyahut: Allah. Aku mengucapkan: Allah. Ia menyahut: Allah. Lalu ia mengambil lembaran kemudian dihapus dengan tangannya, ia berkata: Bila kau punya uang, lunasilah dan bila tidak punya kau bebas. Penglihatan kedua mataku ini -ia meletakkan jari-jarinya ke kedua matanya- pendengaran kedua telingaku ini dan difahami oleh hatiku ini -ia menunjuk ke tempat hatinya- menyaksikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa menangguhkan orang susah atau membebaskannya dari (hutang) nya, Allah akan menaunginya dalam naunganNya." Ia berkata: Laku aku berkata padanya: Wahai paman, andai kau mengambil selimut budakmu, kau mengambil budak ma'afirimu, kau mengambil selimut ma'firinya dan kau berukan selimutmu padanya, tentu kau mengenakan perhiasan dan ia juga mengenakan perhiasan. Ia mengusap kepalaku lalu berdoa: Ya Allah, berkahilah ia. Wahai keponakanku, penglihatan kedua mataku ini -ia meletakkan jari-jarinya ke kedua matanya- pendengaran kedua telingaku ini dan difahami oleh hatiku ini -ia menunjuk ke tempat hatinya- menyaksikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Berilah mereka makan dari yang kalian makan dan berilah mereka pakaian dari yang kalian kenakan, " aku memberinya barang-barang dunia itu lebih ringan bagiku dari pada ia mengambil kebaikan-kebaikanku pada hari kiamat. Kami pun pergi hingga mendatangi [Jabir bin Abdullah] dimasjidnya, ia tengah shalat mengenakan satu baju yang ia selimutkan. Aku melangkahi orang-orang hingga aku duduk diantara Jabir dan kiblat. Aku berkata padanya: Semoga Allah merahmatimu, kenapa kau shalat dengan satu baju dan selendangmu ke samping? Ia berisyarat dengan tangannya ke dadaku seperti ini -ia membentangkan jari-jarinya dan melengkungkannya, ia berkata: Aku ingin orang bodoh sepertimu menemuiku lalu melihat apa yang aku lakukan sehingga ia menyontohnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pernah mendatangi kami di masjid kami ini sementara beliau membawa dahan milik Ibnu Thab, beliau melihat dikiblat masjid ada dahak lalu beliau mengeriknya dengan dahan tersebut, setelah itu beliau menghadap ke arah kami lalu bertanya: "Siapa diantara kalian yang mau Allah berpaling darinya?" ia berkata: Kami tertunduk. Beliau bertanya lagi: "Siapa diantara kalian yang mau Allah berpaling darinya?" kami menjawab: Tidak, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Sesungguhnya salah seorang dari kalian bila shalat, Allah Tabaraka wa Ta'ala ada dihadapannya, karena itu jangan meludah ke arah wajahNya atau ke kanannya, hendaklah meludah ke kiri, dibawah kaki kirinya. Dan bila ia tidak bisa mengusai diri hingga didahului oleh ludah atau ingus, hendaklah melakukan dengan bajunya seperti ini" beliau melipat baju beliau satu sama lain lalu bersabda: "Perlihatkan minyak za'faran padaku." Lalu seorang pemuda kabilah bergegas ke keluarganya dengan cepat lalu datang membawa campuran minyak ditangannya, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengambilnya kemudian dioleskan di ujung pelepah kemudian digosokkan di sisa dahak. Jabir berkata: Dari situlah kalian memberi masjid kalian minyak wangi. Kami pernah berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dalam peperangan Buwath, beliau mencari Al Majdi bin Amru al Juhadi. Unta yang diberi minum dijaga oleh lima, enam dan tujuh orang, kemudian salah seorang penunggu unta dari Anshar mengelilingi unta miliknya, setelah itu unta diderumkan kemudian ia naik. Ia menggusah untanya tapi tetap saja diam, lalu ia berkata pada untanya: Hus, semoga Allah melaknatmu. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bertanya: "Siapa yang melaknat untanya itu?" ia menjawab: Saya, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Turunlah, jangan menyertai sesuatu yang terlaknat. Janganlah kalian mendoakan keburukan pada diri kalian, jangan mendoakan keburukan pada anak-anak kalian, jangan mendoakan keburukan pada harta-harta kalian, janganlah kalian menepati saat dikabulkannya doa dari Allah lalu Ia akan mengabulkan untuk kalian." Kami berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam hingga sore hari. Kami mendekati salah satu perairan arab lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Siapa yang mau mendahului kami lalu memperbaiki sumur, setelah itu ia minum kemudian memberi kami minum" Jabir berkata: Aku berdiri lalu berkata: Saya wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Siapa lagi bersama Jabir?" Jabbar bin Shakhr berdiri. Kami pergi ke sumur lalu kami menarik satu atau dua timba dari sumur. Kami turunkan lalu kami tarik hingga penuh air. Orang pertama yang menemui kami adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bertanya: "Apa kalian berdua mengizinkan?" kami menjawab: Ya, wahai Rasulullah. beliau menundukkan kepala unta beliau, unta beliau lalu minum, beliau memegangi tali kekangnya lalu unta beliau merenggangkan kaki kemudian kencing. Setelah itu beliau mengalihkannya dan menderumkannya. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mendatangi sumur dan berwudhu. Aku pun berdiri lalu wudhu memakai sisa air wudhu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Jabbar bin Shakhr kemudian pergi membuang hajat lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri untuk shalat. Aku mengenakan selimut, aku hendak membentangkannya tapi tidak sampai. Selimut itu memiliki ujung lalu balik, setelah itu aku bentangkan diantara kedua ujungnya lalu aku himpit dengan leherku. Kemudian aku datang lalu berdiri disebelah kiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Beliau meraih tanganku lalu memutarku hingga menempatkanku disebelah kanan beliau. Setelah itu Jabbar bin Shakhr tiba. Ia wudhu lalu datang kemudian berdiri disebelah kiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, lalu beliau meraih tangan kami lalu kami ditempatkan dibelakang beliau. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melihatku tapi aku tidak merasa, setelah itu baru aku mengerti lalu beliau berisyarat dengan tangan, maksud beliau ikatlah bagian tengahmu. Seusai shalat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Hai Jabir!" aku menyahut: Baik, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Bila (bajunya) lebar, bentangkan diantara dua ujungnya dan bila sempit, ikatlah di atas pinggangmu." Kami pernah berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan makanan masing-masing orang dari kami setiap harinya adalah satu kurma. Beliau menghisap kemudian meletakkan dibaju beliau, dan kami menggerak-gerakkan pohon agar dedaunannya berguguran lalu kami memakannya hingga sudut mulut kami terluka. Aku bersumpah, ada seseorang diantara kami yang hilang pada suatu hari. Lalu kami pergi mencarinya kemudian kami mengangkatnya. Kami bersaksi untuknya bahwa ia belum diberi (jatah kurma) lalu ia diberi. Ia berdiri lalu mengambilnya. Kami pernah berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam hingga kami singgah disuatu lembah yang luas. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pergi menuntaskan hajat, aku mengikuti beliau dari belakang dengan membawa seember air. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melihat-lihat, beliau tidak melihat apa pun untuk dijadikan penutup. Ternyata ada dua pohon ditepi lembah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pergi mendekati salah satunya kemudian meraih sebagaian dahannya, beliau bersabda: "Menunduklah untukku, dengan izin Allah." Dahan itu merunduk bersama beliau laksana unta bercocok hidung yang dibuat oleh pengendalinya, hingga beliau mendatangi pohon lain lalu meraih salah satu dahannya, beliau bersabda: "Menunduklah untukku, dengan izin Allah." Dahan itu juga merunduk. Setelah beliau berada dipertengahan diantara keduanya, beliau menyatukan keduanya, beliau bersabda: "Menyatulah untukku, dengan izin Allah." Keduanya pun menyatu. Jabir berkata: Aku pergi berlari dengan cepat karena khawatir Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam merasakan keberadaanku didekat beliau sehingga beliau akan menjauh. Muhammad bin Abbad berkata dalam riwayatnya: Beliau menjauh lalu aku duduk berbicara dengan diriku sendiri. Aku melirik kesamping ternyata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam datang menghampiri dan ternyata kedua pohon itu telah memancar. Masing-masingnya berdiri di atas tonggaknya. Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri dan beliau berisyarat dengan kepala seperti ini -Abu Isma'il mengisyaratkan dengan kepalanya ke kanan dan ke kiri- setelah itu beliau datang. Sesampai dihadapanku, beliau bertanya: "Hai Jabir, apa kau melihat tempatku berdiri?" aku menjawab: Ya, wahai Rasulullah." beliau bersabda: "Pergilah kekedua pohon itu lalu potonglah dahan masing-masingnya lalu bawalah kemari. Bila kau telah berada ditempatku berdiri, lepaskan satu dahan dari sebelah kananmu dan dahan lain dari sebelah kirimu." Jabir berkata: Aku berdiri lalu aku mengambil batu, aku memecahnya lalu aku menajamkannya hingga tajam, setelah aku aku mendatangi kedua pohon itu, aku potong dahan masing-masing dari kedua pohon itu. Aku kembali dengan menyeretnya hingga aku berdiri ditempat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri. Aku melepas satu dahan dari sebelah kananku dan satu dahan lain dari sebelah kirimu, setelah itu aku menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku berkata: Aku sudah melakukannya wahai Rasulullah, lalu untuk apa itu? Beliau menjawab: "Aku melintasi dua kuburan yang (penghuninya) tengah diadzab, dengan syafaatku, aku ingin meringankan keduanya selama kedua dahan itu masih basah." Lalu kami mendatangi tentara kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Hai Jabir, serukan air wudhu!" aku berkata: "Air wudhu, air wudhu, air wudhu." Aku berkata: Wahai Rasulullah, aku tidak menemukan setetes air pun di kafilah. Ada seorang Anshar mendinginkan air untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dalam wadah miliknya yang telah kering di atas kayu-kayu gantungan wadah lalu beliau bersabda kepadaku: "Pergilah ke fulan bin fulan Al Anshari lalu lihatlah apakah di wadahnya ada sedikit (air)." Aku pergi menghampirinya lalu aku melihat wadahnya, aku tidak menemukan apa pun selain setetes air di ujung wadahnya, andai aku menuangnya tentu akan mengering. Setelah itu aku mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku berkata: Wahai Rasulullah, tidak menemuan kecuali hanya setetes air yang ada di ujung wadah, andai aku menuangnya tentu akan mengering. Beliau bersabda: "Pergilah lalu bawalah kemari." Aku membawanya lalu beliau mengambilnya dengan tangan beliau. Beliau mengucapkan kata-kata yang tidak aku ketahui apa itu lalu beliau meraba dengan kedua tangan beliau, setelah itu beliau memberikannya padaku, beliau bersabda: "Hai Jabir, serukan bejana besar." Aku menyerukan: Bejana besar, wahai kafilah. Lalu aku membawanya lalu aku letakkan di hadapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau mengisyaratkan ke bejana dengan tangan beliau seperti ini -Jabir membentangkan tangan lalu merentangkan jari-jarinya lalu diletakkan di dasar bejana. Beliau bersabda: "Ambillah, hai Jabir lalu tuangankan padaku dan ucapkan: 'Bismillaah." Aku menuangkannya untuk beliau dan aku ucapkan: Bismillaah. Aku melihat air memancar diantara jari-jari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu bejana besar itu memancarkan air dan memutar hingga penuh, setelah itu beliau bersabda: "Hai Jabir, serukan siapa yang butuh air." Jabir berkata: Orang-orang datang lalu minum hingga puas. Lalu aku berkata: Masih adakah yang memerlukan air? Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengangkat tangan beliau dari bejana besar itu dalam keadaan penuh air. Orang-orang mengeluh lapar kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu beliau bersabda: "Semoga Allah memberi kalian makan." lalu kami pergi ke tepi pantai, air laut pasang lalu mementalkan seekor ikan lalu kami nyalakan api di sebelahnya, kami memasaknya dan memanggangnya lalu kami makan hingga kenyang. Jabir berkata: Aku, fulan dan fulan -ia menghitung hingga lima orang- memasuki tulang matanya, tidak seorang pun melihat kami hingga kami keluar. Kami mengambil salah satu alisnya kemudian kami melengkungkannya, setelah itu kami memanggil orang terbesar dalam kafilah, unta terbesar dalam kafilah dan pembonceng terbesar dalam kafilah, ia masuk dibawahnya tanpa menundukkan kepala. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Syabib] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] berkata: Aku mendengar [Al Bara` bin Azib] berkata: Abu Bakar Ash Shiddiq mendatangi ayahku di kediamannya lalu Abu Bakar membeli seekor hewan tunggangan, kemudian ia bekata kepada Azib: Utuslah putramu bersamaku untuk membawanya ke rumahku. Ayahku berkata padaku: Bawalah. Aku membawanya dan ayahku keluar bersamanya untuk membayar harganya. Ayahku berkata padanya: Hai [Abu Bakar], ceritakan padaku, apa yang kalian berdua lakukan dimalam saat kau berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam? Abu Bakar berkata: Ya. Kami berjalan sepanjang malam hingga tengah siang. Jalanan sepi dan tidak ada seorang pun lewat hingga batu besar diangkat untuk kami, batu itu menaungi dan tidak terkena (sinar) matahari setelahnya. Kami singgah didekatnya lalu kami mendekati batu itu. Dengan tanganku, aku meratakan tempat untuk dipakai nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tidur di bawah naungan batu itu lalu au bentangkan pakaian dari bulu binatang diatasnya, aku katakan: Tidurlah, wahai Rasulullah, aku akan mengawasi disekitar Tuan untuk Tuan. Beliau pun tidur lalu aku pergi mengawasi sekitar beliau. Ternyata ada seorang penggembala kambing yang datang dengan membawa kambing-kambingnya ke batu besar, ia ingin berteduh seperti halnya kami. Aku bertanya: Kau milik siapa hai budak? Ia menjawab: Milik seseorang dari penduduk Madinah. Aku bertanya: Apa ada susu dikambingmu? Ia menjawab: Ya. Aku bertanya: Maukah kau memerah untukku? Ia menjawab: Ya. Ia mengambil sesekor kambing lalu membersihkan kantung susu dari bulu, tanah dan kotoran -Ia (Abu Ishaq) berkata: Aku melihat Al Bara` memukulkan tangannya pada tangan sebelahnya seraya membersihkan- lalu ia memerah untukku dalam gelas yang ada sedikit susunya. Abu Bakar berkata: Aku membawa wadah tempat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam minum dan wudhu. Ia berkata: Lalu aku mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan aku tidak membangunkan beliau, ternyata saat itu tepat beliau bangun lalu aku tungankan air ke susu hingga bagian bawahnya mendingin, kemudian aku berkata: Wahai Rasulullah, minumlah susu ini. Beliau minum hingga aku senang. Setelah itu beliau bersabda: "Bukankah sudah waktunya pergi." Aku menyahut: Betul. Kami lalu pergi setelah matahari condong ke barat, sementara itu Suraqah bin Malik mengikuti kami saat kami berada di tanah tandus. Aku berkata: Wahai Rasulullah, kita didatangi. Beliau bersabda: "Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mendoakan keburukan padanya hingga kudanya jatuh ke lumpur hingga sampai perut, lalu ia berkata: Aku tahu kalian berdua mendoakan keburukan padaku, sekarang berdoalah kepada Allah untukku, demi Allah aku akan akan mengabulkan permintaan kalian berdua. Lalu Allah berdoa kemudian Suraqah selamat lalu kembali. Tidaklah ia menemui seseorang melainkan berkata: Aku sudah mencukupi kalian, ia (Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam) tidak ada disini. Tidaklah ia menemui seorang pun melainkan mengembalikannya. Abu Bakar berkata: Ia menepati janjinya untuk kami. Telah menceritakannya kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar]. Telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengkhabarkan kepada kami [An Nadhr bin Syumail] keduanya dari [Isra`il bin Abu Ishaq] dari [Al Bara`] berkata: Abu Bakar membeli seekor hewan tunggangan dari ayahku sebesar tigabelas dirham, iamenyebut hadits dengan makna hadits Zuhair dari Abu Ishaq, dan ia menyebutkan dalam haditsnya dari Rasulullah Utsman bin Umar: Saat Suraqah bin Malik mendekat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mendoakannya lalu kudanya terbenam ke dalam tanah hingga perutnya lalu Suraqah melompat dan berkata: Hai Muhammad, aku tahu ini adalah perbuatanmu, berdoalah kepada Allah untuk melepaskanku dari yang aku alami, dan untukmu aku akan membutakan orang yang ada dibelakangku. Ini sarung panahku, ambillah satu panah karena kau akan melintasi untaku dan budak-budakku ditempat ini dan ini, silahkan kau ambil yang kau perlukan. Beliau bersabda: "Aku tidak memerlukan untamu." Kami tiga di Madinah pada malam hari lalu mereka berebutan siapa yang mempersinggahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Beliau bersabda: "Singgahlah di bani Najjar, paman-paman Abdul Muthallib, aku memuliakan mereka karena hal itu." Kaum lelaki dan wanita naik di atas rumah, anak-anak dan para pelayan menyebar di jalanan, mereka memanggil-manggil: Wahai Muhammad, wahai Rasulullah, wahai Muhammad, wahai Rasulullah. (HR Muslim)


Hadist Nabi [2305]



Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Amru bin Abbad bin Habalah bin Abu Rawwad] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]. Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin nafi'] telah mengkhabarkan kepada kami [Ghundar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [ayahnya] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, seseorang disebut-sebut disisi beliau lalu ada orang yang berkata: Wahai Rasulullah, tidak ada seorang pun setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam yang lebih baik darinya dalam hal ini dan itu. Lalu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tercelalah kamu, kau memotong leher temanmu, kau memotong leher temanmu, " beliau mengucapkannya berkali-kali kemudian beliau bersabda: "Bila salah seorang dari kalian memuji temannya -tidak mustahil- hendaklah mengucapkan: 'Aku kira fulan -bila ia melihat seperti itu- dan aku tidak menyucikan seorang pun atas Allah." Telah menceritakannya kepadaku [Amru An Naqid] telah menceritakannya kepada kami [Hasyim bin Al Qosim] telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Syababah bin Sawwar] keduanya dari [Syu'bah] dengan sanad ini seperti hadits Yazid bin Zurai', dalam hadits keduanya tidak disebutkan: Lalu orang itu berkata: Tidak ada seorang pun setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam yang lebih baik darinya. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Abu Ja'far Muhammad bin Ash Shabbah] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Zakariya] dari [Buraid bin Abdullah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam mendengar seseorang memuji seseorang lainnya secara berlebihan lalu beliau bersabda: "Kalian telah binasa -atau: Kalian telah memutuskan punggung seseorang." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] semuanya dari Ibnu Mahdi dan teksnya milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Habib] dari [Mujahid] dari [Abu Ma'mar] berkata: Seseorang berdiri memuji salah seorang amir lalu [Al Miqdad] menaburkan tanah padanya dan berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memerintahkan kami untuk menaburkan tanah dimuka orang yang memuji-muji. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basyar], teks milik Al Mutsanna, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Ibraim] dari [Hammam bin Al Harits] bahwa seseorang memuji Utsman lalu [Al Miqdad] menghampirinya kemudian berlutut di atas kedua lututnya, setelah itu menaburkan pasir diwajahnya. Utsman berkata padanya: Kamu kenapa? Al Miqdad berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila kalian melihat orang-orang memuji, taburkan tanah diwajahnya." Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] keduanya berkata" Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur]. Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Asyja'I Ubaidullah bin Ubaidurrahman] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Al A'masy] dan [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Hammam] dari [Al Miqdaq] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdhami] telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Shakhr bin Juwairiyah] dari [Nafi'] bahwa [Abdullah bin Umar] telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku bermimpi bersiwak lalu dua orang menghelaku, salah satunya lebih tua dari yang lain, lalu aku memberikan siwak pada yang lebih muda dari keduanya, kemudian dikatakan padaku: '(Berikan pada) yang lebih tua.' Lalu aku menyerahkannya pada yang lebih tua'." (HR Muslim)


Hadist Nabi [2304]



Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim], [Muhammad bin Al Mutsanna Al Anazi] dan [Muhammad bin Abdullah Ar Razi] semuanya dari [Ats Tsaqafi], teks milik ibnu Al Mutsanna, telah menceritakan kepada kami [Abdulwahhab] telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sekelompok ummat dari Bani Israil hilang, tidak diketahui kondisinya dan tidak ada yang memperlihatkannya selain seekor tikus. Bukankah kalian melihatnya bila susu unta diletakkan untuknya, ia tidak meminumnya dan bila susu kambing diletakkan untuknya, ia meminumnya?" Abu Hurairah berkata: Lalu aku ceritakan hadits ini kepada Ka'ab, ia bertanya: Kau mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam? Ia menanyakannya berkali-kali. Aku berkata: Apa aku membaca Taurat? Ishaq berkata dalam riwayatnya: "Kami tidak mengetahui kondisinya." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala`] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] berkata: Tikus adalah perubahan wujud, tanda-tandanya adalah bila susu kambing diletakkan di depannya, ia meminumnya dan bila susu unta diletakkan dihadapannya, ia tidak mengecapnya. Lalu Ka'ab bertanya padanya: Apa kau mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam? Abu Hurairah balik bertanya: Apakah Taurat diturunkan padaku? (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Uqail] dari [Az Zuhri] dari [Ibnu Al Musayyib] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah orang mu`min tesengat dua kali dari lubang yang sama." Telah menceritakannya kepadaku [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] dari [Yunus]. Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Hatim] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [keponakan Ibnu Syihab] dari [pamannya] dari [Ibnu Al Musayyib] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid Al Azdi] dan [Syaiban bin Farrukh] semuanya dari [Sulaiman bin Al Mughirah] dan teksnya meriwayatkan milik Syaiban, telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "perkara orang mu`min mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mu`min, bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [ayahnya] berkata: Seseorang memuji orang lain didekat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu beliau bersabda: "Cekalah kamu, kau memotong leher temanmu, kau memotong leher temanmu -berkali-kali- bila salah seorang dari kalian memuji temannya -tidak mustahil- hendaklah mengucapkan: 'Aku kira fulan, dan Allah yang menilainya, aku tidak menyucikan seorang pun atas Allah, aku mengiranya -bila ia mengetahuinya- seperti ini dan itu'." (HR Muslim)


Hadist Nabi [2303]



Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ali bin Hujr As Sa'di] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Al Ala`] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Menguap itu dari setan, bila salah seorang dari kalian menguap hendaklah menahannya semampunya." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Abu Ghassan Al Misma'I Malik bin Abdulwahid] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadhdhal] telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih] berkata: Aku mendengar seorang [anak Abu Sa'id Al Khudri] menceritakan dari [ayahnya] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian menguap hendaklah ditutupi dengan tangannya karena sesungguhnya setan masuk." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz] dari [Suhail] dari [Abdurrahman bin Abu Sa'id] dari [ayahnya] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian menguap hendaklah ditutupi dengan tangannya karena sesungguhnya setan masuk." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Ibnu Abi Sa'id Al Khudri] dari [ayahnya] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian menguap saat shalat, hendaklah ditahan semampunya karena sesungguhnya setan masuk." Telah menceritakannya kepada kami [Utsman bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Suhail] dari [ayahnya] dan dari [Ibnu Abi Sa'id] dari [Abu Sa'id] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda seperti hadits Bisyr dan Abdulaziz. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dan [Abdu bin Humaid], berkata Abdu: Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi' berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian." (HR Muslim)


Hadist Nabi [2302]



Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya], [Abu Bakr bin Abu Syaibah], [Muhammad bin Abdullah bin Numair], [Ishaq bin Ibrahim] dan [Abu Kuraib], teks milik Abu Kuraib, berkata [Yahya] dan [Ishaq]: Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan yang lain berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Usamah bin Zaid] berkata: Dikatakan padanya: Bertamulah ke Utsman lalu berbicaralah padanya. Ia berkata: Apa kalian melihatku bahwa aku tidaklah berbicara kepadanya kecuali yang telah saya sampaikan kepada kalian, aku pernah berbicara berdua dengannya tentang sesuatu dimana saya tidak suka untuk memulainya, dan aku tidak berkata kepada siapa pun bahwa aku memiliki pemimpin, ia adalah orang terbaik setelah aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Seseorang didatangkan pada hari kiamat kemudian dilemparkan ke neraka hingga ususnya terburai keluar dan berputar-putar dineraka seperti keledai mengitari alat penumbuk gandumnya, kemudian penduduk neraka bertanya: 'Hai fulan! Apa yang menimpamu, bukankah dulu kau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran? ' Ia menjawab: 'Benar, dulu saya memerintahkan kebaikan tapi saya tidak melakukannya dan saya melarang kemungkaran tapi saya melakukannya'." Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] berkata: Kami berada dikediaman [Usamah bin Zaid] lalu seseorang berkata: Apa yang menghalangimu untuk bertamu ke Utsman lalu kau berbicara dengannya. Ia kemudian menyebut hadits serupa. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb], [Muhammad bin Hatim] dan [Abdu bin Humaid], berkata Abdu: telah menceritakan kepadaku, sedang yang lain berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [keponakan Ibnu Syihab] dari [pamannya] berkata: [Salim] berkata: Saya mendengar [Abu Hurairah] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap umatku dimaafkan kecuali orang-orang menampak-nampakkan (dosa) dan sesungguhnya diantara menampak-nampakkan (dosa) adalah seorang hamba yang melakukan amalan di waktu malam kemudian di waktu paginya telah ditutupi oleh Rabbnya lalu ia berkata: 'Wahai fulan semalam aku telah melakukan ini dan itu, ' padahal pada malam harinya (dosanya) Telah ditutupi oleh Rabbnya. Ia pun bermalam dalam keadaan (dosanya) Telah ditutupi oleh Rabbnya dan di pagi harinya ia menyingkap apa yang telah ditutup oleh Allah'." Zuhair berkata dan sesungguhnya termasuk dari Hijar (menampak-nampakkan dosa). (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Giyats] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Anas bin Malik] berkata: Dua orang bersin di dekat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, salah satunya didoakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tapi yang lain tidak, yang tidak didoakan berkata: Wahai Rasulullah, Tuan mendoakannya tapi tidak mendoakanku. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya ia memuji Allah sementara kamu tidak." telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Anas] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dengan matan serupa. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Abdullah bin Numair], teks milik Zuhair, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin Malik] dari [Ashim bin Kulaib] dari [Abu Burdah] berkata: Aku bertamu ke [Abu Musa] saat berada di rumah putri Al Fadhl bin Abbas, aku bersin tapi ia tidak mendoakanku, putri Al Fadhl bersin lalu ia mendoakannya. Aku kembali ke ibuku lalu aku memberitahukannya. Saat mendatanginya, ia berkata: Anakku bersin didekatmu tapi kau tidak mendoakannya, dan ia (putri Al Fadhl) bersin lalu kau mendoakannya. Abu Hurairah berkata: Putramu bersin dan tidak membaca hamdalah, karena itu aku tidak mendoakannya, sementara ia (putri Al Fadhl) bersin dan membaca hamdalah, karena itu aku mendoakannya. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila salah seorang dari kalian bersin lalu memuji Allah, doakanlah dia tapi bila tidak memuji Allah, jangan didoakan." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] dari [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [ayahnya]. Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim], teks miliknya, telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr Hasyim bin Al Qasim] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] telah menceritakan kepadaku [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] bahwa [ayahnya] telah menceritakan kepadanya bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mendoakan seseorang yang bersin didekat beliau: "YARHAMUKALLAAH" (semoga Allah merahmatimu) kemuidian ia bersin lagi lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ia pilek." (HR Muslim)


Hadist Nabi [2301]



Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Al Qasim] dari [Al Ala` bin Abdurrahman bin Ya'qub] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Aku adalah sekutu yang paling tidak memerlukan sekutu, barangsiapa melakukan suatu amalan dengan menyekutukanKu dengan selainKu, Aku meninggalkannya dan sekutunya'." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh bin Ghiyats] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Isma'il bin Sumai'] dari [Muslim Al Bathin] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa memperdengarkan (amalannya) niscaya Allah memperdengarkan dengannya dan barangsiapa memperlihatkan (amalannya) niscaya Allah memperlihatkan dengannya." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] berkata: Aku mendengar [Jundub Al Alaqi] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa memperdengarkan (amalannya) niscaya Allah memperdengarkan dengannya dan barangsiapa memperlihatkan (amalannya) niscaya Allah memperlihatkan dengannya." Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Al Mula`i] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dengan sanad ini, ia menambahkan -dan aku tidak mendengar seorang pun selainnya mengatakan: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda. Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Amru Al Asy'atsi] telah mengkhabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al Walid bin Harb] berkata Sa'id: Aku kira ia berkata: Berkata Ibnu Al Harits bin Abu Musa: Aku mendengar [Salamah bin Kuhail] berkata: Aku mendengar [Jundub] dan aku tidak mendengar seorang pun selain dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda seperti hadits Ats Tsauri. Telah menceritakannya kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami Ash Shaduq Al Amin [Al Walid bin Harb] dengan sanad ini. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Bakru bin Mudlar] dari [Ibnu Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Isa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya hamba mengucapkan kalimat yang karenanya ia menempati neraka sejauh antara timur dan barat." (HR Muslim)




Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Abu Umar Al Makki] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz Ad Darawardi] dari [Yazid bin Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Isa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang karenanya ia terlempar ke neraka sejauh antara timur dan barat." (HR Muslim)


Hadist Nabi [2300]



Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Tsaur bin Zaid] dari [Abu Al Ghaits] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Orang yang membantu para janda dan orang-orang miskin seperti orang yang berjihad dijalan Allah -aku mengira beliau bersabda: Dan seperti orang yang shalat malam tidak lelah- dan seperti orang puasa tidak berbuka." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Tsaur bin Zaid Ad Dili] berkata: Aku mendengar [Abu Al Ghaits] menceritakan dari [Abu Hurariah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua ini disurga." Malik mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Harun bin Sa'id Al Aili] dan [Ahmad bin Isa] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Amru bin Al Harits] bahwa [Bukair] telah menceritakan kepadanya bahwa [Ashim bin Umar bin Qatadah] telah menceritakan kepadanya bahwa ia mendengar [Ubaidullah Al Khaulani] menyebutkan bahwa ia mendengar [Utsman bin Affan] saat orang-orang berkata tentang dia saat membangun masjid Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: Sesungguhnya kalian memperbanyak, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa membangun masjid -Bukair berkata: Aku mengiranya berkata: Karena mencari wajah Allah- maka Allah akan membangunkan sepertinya di surga." Disebutkan dalam riwayat Harun: "Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya dari [Adh Dhahhak] berkata [Ibnu Al Mutsanna]: telah menceritakan kepada kami [Adh Dhahhak bin Makhald] telah mengkhabarkan kepada kami [Abdulhamid bin Ja'far] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Mahmud bin Labid] bahwa [Utsman bin Affan] hendak membangun masjid tapi orang-orang tidak menyukainya, mereka ingin masjid tetap seperti kondisinya. Lalu ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa membangun masjid maka Allah akan membangunkan sepertinya di surga." Telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hadzhali] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr Al Hanafi] dan [Abdulmalik bin Ash Shabbah] keduanya dari [Abdulhamid bin Ja'far] dengan sanad ini, hanya saja dalam hadits keduanya disebutkan: "Allah akan membangunkan rumah untuknya disurga." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb], teks milik Abu Bakr, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz bin Abu Salamah] dari [Wahb bin Kaisan] dari [Ubaidullah bin Umair Al Laitsi] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Saat seseorang berada di suatu padang pasir, ia mendengar suara di awan: 'Siramilah kebun si fulan' lalu awan itu menjauh dan menuangkan air. Ternyata dikebun itu ada seseorang yang tengah mengurus air dengan sekopnya. Ia bertanya padanya: 'Wahai hamba Allah, siapa namamu? ' Ia menjawab: 'Fulan.' Sama seperti nama yang ia dengar dari awan. Ia bertanya: 'Hai hamba Allah, kenapa kau tanya namaku? ' ia menjawab: 'Aku mendengar suara di awan dimana inilah airnya. Awan itu berkata: 'Siramilah kebun si fulan, namamu. Apa yang kau lakukan dalam kebunmu? ' ia menjawab: 'Karena kau mengatakan seperti itu, aku melihat (hasil) yang keluar darinya, lalu aku sedekahkan sepertiganya, aku makan sepertiganya bersama keluargaku dan aku kembalikan sepertiganya ke kebun'." Telah menceritakannya kepada kami [Ahmad bin Abdah Adh Dhabbi] telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Dawud] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz bin Abu Salamah] telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Kaisan] dengan sanad ini, hanya saja ia berkata: "Dan aku berikan sepertiganya untuk orang-orang miskin, peminta-minta dan Ibnu sabil." (HR Muslim)


Hadist Nabi [2299]



Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari [Khalid bin Umair Al Adawi] berkata: [Utbah bin Ghazwan] berkhutbah, ia memuja dan memuji Allah, setelah itu berkata: Amma ba'du, sesungguhnya dunia telah memberitahukan akan lenyap dan tidak ada yang tersisa selain sisa seperti sisa air minum di bejana yang diminum oleh pemiliknya. Sesungguhnya kalian akan berpindah meninggalkannya menuju negeri yang tidak akan lenyap, karena itu pindahlah dengan membawa sesuatu yang terbaik yang ada dihadapan kalian karena telah disebutkan pada kami bahwa sebuah batu dilemparkan dari tepi neraka jahanam lalu jatuh ke dalamnya selama tujuhpuluh tahun belum juga mengenai dasarnya. Demi Allah, neraka jahanam itu akan dipenuhi. Apa kalian heran? Dan telah disebutkan kepada kami bahwa dua daun pintu diantara sekian pintu surga (seluas) perjalanan empatpuluh tahun, suatu hari nanti pintu itu akan penuh sesak. Aku pernah melihat diriku sebagai orang ketujuh dari tujuh orang yang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, kami tidak memiliki makanan apa pun selain daun pepohonan hingga sudut mulut kami terluka, aku mengambil selimut lalu aku belah dua; untukku dan Sa'ad bin Malik. Separuhnya aku kenakan sarung dan separuhnya lagi dikenakan Sa'ad. Kini, setiap orang dari kami telah menjadi pemimpin salah satu wilayah dan sesungguhnya aku berlindung kepada Allah menjadi orang besar sementara disisi Allah kecil. Sesungguhnya tidak ada satu kenabian pun melainkan berseling-seling hingga akhirnya menjadi kerajaan. Kalian akan mengalaminya dan merasakan menjadi para pemimpin setelah kami. telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Umar bin Salith] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari [Khalid bin Umair], ia menemui masa Jahilyah, ia berkata: [Utbah bin Ghazwan] berkhutbah, ia adalah pemimpin Bashrah. Khalid menyebut seperti hadits Syaiban. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala`] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Qurrah bin Khalid] dari [Humaid bin Hilal] dari [Khalid bin Umair] berkata: Aku mendengar [Utbah bin Ghazwan] berkata: Aku melihatku orang ketujuh dari tujuh orang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, makanan kami tidak lain hanya dedaunan anggur hingga sudut mulut kami terluka." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ali bin Hujr], semuanya dari [Isma'il], berkata [Ibnu Ayyub]: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] telah mengkhabarkan kepadaku [Abdullah bin Dinar] ia mendengar [Abdullah bin Umar] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda kepada para sahabat beliau yang tengah melintasi hijr (tempat kaum Tsamud, pent.): "Jangan memasuki mereka kaum yang disiksa kecuali kalian menangis, bila kalian tidak menangis, jangan memasuki mereka karena kalian akan tertimpa seperti yang menimpa mereka." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] ia menyebut hijr, tempat tinggal kaum Tsamud- berkata [Salim bin Abdullah] bahwa [Abdullah bin Umar] kami bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melintas di hijr, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda kepada kami: "Janganlah kalian memasuki tempat-tempat tinggal orang yang menzhalimi diri mereka sendiri kecuali kalian menangis karena khawatir kalian tertimpa seperti yang menimpa mereka." Beliau kemudian menghalau lalu cepat-cepat pergi hingga meninggalkan kami. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Al Hakam bin Musa Abu Shalih] telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Ishaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] bahwa [Abdullah bin Umar] telah mengkhabarkan kepadanya bahwa orang-orang singgah di hijr -kawasan Tsamud- bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, mereka minum dari sumur-sumurnya dan membuat adonan (dengan airnya) lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memerintahkan mereka agar menumpahkan yang mereka minum dan adonan yang mereka buat (dengan air itu) serta memerintahkan mereka agar minum dari sumur yang didatangi unta. telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Musa Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Iyadh] telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah] dengan sanad ini dengan matan serupa hanya saja ia berkata dalam haditsnya: "Minumlah dari sumurnya dan buatlah adonan dengan (air) nya." (HR Muslim)


Hadist Nabi [2298]



Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya bin Abdullah bin Harmalah bin Imran At Tujibi] telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah bin Az Zubair] bahwa [Al Miswar bin Makhramah] telah mengkhabarkan kepadanya bahwa [Amru bin Auf] sekutu bagi Amir bin Lu`ai, turut serta dalam perang Badar bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, telah mengkhabarkan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengutus Abu Ubaidah bin Al Jarrah ke Bahrain membawa jizyahnya dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membuat perjanjian damai dengan penduduk Bahrain, beliau mengangkat Al Ala` bin Al Hadlrami sebagai pemimpin mereka. lalu Abu Ubaidah datang membawa harta dari Bahrain dan kaum Anshar mendengar kedatangan Abu 'Ubaidah lalu mereka shalat fajar bersama Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam, seusai shalat Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam bergegas lalu mereka menghadang beliau, Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam tersenyum saat melihat mereka, setelah itu beliau bersabda: "Aku kira kalian mendengar bahwa Abu 'Ubaidah datang membawa sesuatu." Mereka berkata: Benar, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Bergembiralah dan berharaplah apa yang menggembirakan kalian, demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan pada kalian, tapi aku takut dunia dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu kalian memperlombakannya sebagaimana mereka memperlombakannya lalu ia membinasakan kalian seperti halnya mereka." Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] dan [Abdu bin Humaid], semuanya dari [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Shalih]. Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi] telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengkhabarkan kepada kami [Syu'aib] keduanya dari [Az Zuhri] dengan sanad Yunus seperti haditsnya, hanya saja disebutkan dalam hadits Shalih: "Dan melalaikan kalian sebagaimana telah melalaikan mereka." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Sawwad Al Amiri] telah mengkhabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah mengkhabarkan kepadaku [Amru bin Al Harits] bahwa [Bakr bin Sawadah] telah menceritakan kepadanya bahwa [Yazid bin Rabah Abu Firas] maula Abdullah bin Amru bin Al Ash telah menceritakan kepadanya dari [Abdullah bin Amru bin Al Ash] dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Apabila Persia dan Romawi telah ditaklukkan untuk kalian, maka akan menjadi kaum seperti apakah kalian?" Abdurrahman bin Auf menjawab: Kami akan mengucap yang diperintahkan Allah kepada kami. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bukan sebaliknya?!, kalian saling berlomba-lomba, saling menghasud, saling memutuskan hubungan, saling marah-marahan, dan sejenisnya, kemudian kalian akan pergi ke tempat orang-orang miskin dari kaum muhajirin lalu menjadikan sebahagian mereka sebagai pemimpin bagi sebahagian yang lain." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Jarir]. Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]. Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] teks miliknya, telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Pandanglah orang yang berada dibawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian, itu lebih laik membuat kalian tidak mengkufuri nikmat Allah." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Abu Amrah] bahwa [Abu Hurairah] telah menceritakan kepadanya bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya ada tiga orang dari bani israil ada yang kudisan, botak dan buta. Kemudian Allah ingin menguji mereka semua, lalu Dia mengutus malaikat datang menemui mereka. Lantas ia datang menemui orang yang mengidap penyakit kudisan seraya berkata: 'Apa yang paling kamu sukai? ' Ia menjawab: 'Warna kulit yang bagus, kulit yang mulus, serta sembuhnya penyakit kudisku ini." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Lalu iapun mengabulkannya, menyembuhkan penyakit kudisnya, dan diberikan kepadanya warna kulit yang bagus dan kulit yang mulus. Ia berkata: 'Harta apa yang paling kamu senangi? ' Ia menjawab: 'Onta atau sapi.' Ishaq ragu, akan tetapi yang jelas orang yang berpenyakit kudisan dan yang botak kepalanya itu salah satu dari keduanya mengatakan: 'Onta, ' dan yang lain mengatakan: 'Sapi.' Lalu ia memberikannya seekor onta yang sedang hamil tua seraya berkata: 'Semoga Allah memberkahimu dalam onta itu.' Selanjutnya ia mendatangi orang botak kepalanya seraya bertanya kepadanya: 'Apa yang paling kamu sukai? ' Ia menjawab: 'Rambut yang bagus dan sembuhnya penyakit yang membuatku dihina orang.' Lalu iapun mengabulkannya, menyembuhkan penyakitnya serta memberinya rambut yang bagus. Ia bertanya: 'Harta apa yang paling kamu inginkan? ' Ia menjawab: 'Sapi.' Lalu diberikanlah kepadanya seekor sapi yang sedang hamil lantas ia berkata: 'Semoga Allah memberkahimu dalam sapi itu.' Selanjutnya ia mendatangi orang yang buta matanya seraya berkata: 'Apa yang paling kamu senangi? ' Ia menjawab: 'Jika Allah mengembalikan penglihatanku hingga dengannya aku dapat melihat manusia.' Lalu iapun mengabulkannya dan Allah memulihkan penglihatannya. Ia bertanya: 'Harta apa yang paling kamu inginkan? ' Ia menjawab: 'Kambing.' Maka diberikanlah seekor kambing yang hendak beranak kepadanya, lalu tidak berapa lama kambing itupun melahirkan anaknya. Dengan begitu orang ini mempunyai sejumlah onta, yang ini mempunyai sejumlah sapi, dan yang itu mempunyai sejumlah kambing. Kemudian ia mendatangi orang yang (tadinya) kudisan untuk kedua kalinya dalam bentuk yang sesungguhnya, lantas berkata: 'Aku adalah seorang lelaki miskin yang sedang berada dalam perjalanan dan tidak mempunyai pekerjaan sehingga aku tidak mempunyai penghidupan kecuali dari Allah kemudian dari pemberianmu. Dengan nama Dzat yang telah memberimu warna kulit yang bagus, kulit yang mulus, serta memberimu harta berupa onta, aku memintamu untuk memberiku suatu pemberian agar aku dapat melanjutkan perjalananku. Iapun menjawab: 'Hak-hak itu sangat banyak.' Lalu ia berkata: 'Sepertinya aku mengenalmu, bukankah dulu kamu adalah seorang yang mengidap penyakit kudis yang mana para manusia selalu mengejekmu, dan kamu adalah seorang yang fakir lalu Allah memberikan (nikmatNya) kepadamu? ' Ia menjawab: 'Sesungguhnya aku mewarisi harta ini dari nenek moyangku yang kaya.' Iapun berkata: 'Jika kamu berdusta dalam ucapanmu itu, maka semoga saja Allah menjadikanmu seperti sediakala.' Selanjutnya ia mendatangi si botak dalam bentuk aslinya, lalu ia berkata kepadanya sebagaimana yang dikatakannya kepada orang pertama dan iapun menolaknya sebagaimana orang pertama menolaknya. Lalu ia berkata: 'Jika kamu berdusta dalam ucapanmu, maka semoga saja Allah akan menjadikanmu seperti sediakala.' Kemudian ia mendatangi orang (yang tadinya) buta matanya dalam bentuk aslinya seraya berkata: 'Aku adalah seorang lelaki miskin yang sedang berada dalam perjalanan, dalam perjalananku ini aku tidak mempunyai pekerjaan sehingga aku tidak mempunyai sumber penghidupan kecuali dari Allah kemudian dari pemberianmu. Demi Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu dan memberimu sejumlah kambing, kumohon berikanlah sesuatu kepadaku sehingga aku dapat melanjutkan perjalananku lagi.' Ia berkata: 'Dulu mataku buta lalu Allah menyembuhkannya, maka ambillah (hartaku) sesuka hatimu dan tinggallah apa yang tidak kau sukai. Sungguh Demi Allah, harta yang kau ambil tidak akan membuatku bersedih.' Maka ia berkata: 'Peliharalah hartamu karena sesungguhnya kalian sedang diuji. Kamu telah diridhai dan kedua temanmu telah dimurkai." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Abbas bin Abdulazhim] teks milik Ishaq, berkata Abbas telah menceritakan kepada kami, sementara Ishaq berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Bakr Al Hanafi] telah menceritakan kepada kami [Bukair bin Mismar] telah menceritakan kepadaku [Amir bin Sa'ad] berkata: [Sa'ad bin Abi Waqqash] tengah mengurus untanya lalu Ibnu Umar mendatanginya, saat Sa'ad melihatnya, Ibnu Umar berkata: Aku berlindung kepada Allah dari keburukan pengendara ini. ia turun lalu berkata pada Sa'ad berkata: Apa kau mengurus unta dan kambingmu sementara kau membiarkan orang-orang saling memperebuatkan kekuasaan diantara mereka? Saat memukul dadanya lalu berkata: Diam, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang bertakwa, berkecukupan dan menyendiri." (HR Muslim)


Hadist Nabi [2297]



Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah Al Hizami] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Setiap anak cucu Adam dimakan tanah kecuali tulang ekor. Dari situlah ia diciptakan dari Disitulah ia disusun (kembali)." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] berkata: Inilah yang diceritakan oleh [Abu Hurairah] dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, ia menyebut beberapa hadits diantaranya: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya pada diri manusia ada satu tulang yang tidak dimakan bumi selamanya. Padanyalah ia disusun (kembali) pada hari kiamat." Mereka bertanya: Tulang apa itu wahai Rasulullah? beliau menjawab: "Tulang ekor." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Ja'far] dari [ayahnya] dari [Jabir bin Abdullah], Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melintas masuk ke pasar seusai pergi dari tempat-tempat tinggi sementara orang-orang berada disisi beliau. Beliau melintasi bangkai anak kambing dengan telinga melekat, beliau mengangkat telinganya lalu bersabda: "Siapa diantara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham?" mereka menjawab: Kami tidak mau memilikinya, untuk apa? Beliau bersabda: "Apa kalian mau (bangkai) ini milik kalian?" mereka menjawab: Demi Allah, andai masih hidup pun ada cacatnya karena telinganya menempel, lalu bagaimana halnya dalam keadaan sudah mati? Beliau bersabda: "Demi Allah, dunia lebih hina bagi Allah melebihi (bangkai) ini bagi kalian." Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna Al Anazi] dan [Ibrahim bin Muhammad bin Ararah As Sami] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdulwahhab Ats Tsaqafi] dari [Ja'far] dari [ayahnya] dari [Jabir] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya hanya saja dalam hadits Ats Tsaqafi disebutkan: Bila pun hidup, telinga yang menempel ini aib. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [ayahnya] berkata: Aku mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan beliau tengah membaca: "Bermegah-megahan telah melalaikanmu." (At Takaatsur: 1), beliau bersabda: "Anak cucu Adam berkata: 'Hartaku, hartaku'." Beliau meneruskan: "Hartamu wahai anak cucu Adam tidak lain adalah yang kau makan lalu kau habiskan, yang kau kenakan lalu kau usangkan atau yang kau sedekahkan lalu kau habiskan." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan keduanya sama-sama berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Adi] dari [Sa'id]. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [ayahku], semuanya dari [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [ayahnya] berkata: Aku tiba dihadapan nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, lalu ia menyebut seperti hadits Hammam. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepadaku [Hafsh bin Maisarah] dari [Al Ala`] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Manusia berkata, 'Hartaku, hartaku, ' sesungguhnya hartanya ada tiga: yang ia makan lalu ia habiskan, yang ia kenakan lalu ia usangkan atau yang ia berikan (sedekahkan) lalu ia miliki, selain itu akan lenyap dan akan ia tinggalkan untuk manusia'." Telah menceritakannya kepadaku [Abu Bakar bin Ishaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Abi Maryam] telah mengkhabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah mengkhabarkan kepadaku [Al Ala` bin Abdurrahman] dengan sanad ini dengan matan yang sama. (HR Muslim)


Hadist Nabi [2296]



Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] dari [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam kapan terjadinya kiamat dan didekatnya ada anak kecil dari Anshar bernama Muhammad, beliau menjawab: "Bila anak ini masih hidup, mungkin ia tidak sampai tua hingga kiamat terjadi." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Hajjaj bin Asy Sya'ir] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] telah menceritakan kepada kami [Ma'bad bin Hilal Al Anazi] dari [Anas bin Malik], seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam kapan terjadinya kiamat. Beliau terdiam sejenak lalu melihat anak kecil dari Azd Syanu`ah yang ada didepan beliau, beliau menjawab: "Bila anak ini masih hidup, ia tidak sampai tua hingga kiamat terjadi." Anas berkata: Anak itu sebayaku saat itu. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Affan bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] berkata: Anak Mughirah bin Syu'bah, sebayaku, melintasi lalu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila anak ini panjang umur, ia tidak sampai tua hingga kiamat terjadi." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] sampai pada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Kiamat terjadi sementara orang tengah memeras unta perahan, belum juga wadahnya sampai ke mulutnya hingga kiamat terjadi, dua orang saling berjual beli baju, belum juga keduanya berjual beli hingga kiamat terjadi dan seseorang memperbaiki telaganya, belum juga ia kembali hingga kiamat terjadi." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala`] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Antara dua tiupan sangkakala terdapat empat puluh." Mereka bertanya: Hai Abu Huraiarh? Empatpuluh harikah? Abu Hurairah berkata: Aku enggan menjawab. Mereka bertanya: Empatpuluh bulankah? Abu Hurairah berkata: Aku enggan menjawab. Mereka bertanya: Empatpuluh tahunkah? Abu Hurairah berkata: Aku enggan menjawab. Kemudian Allah menurunkan air dari langit lalu menumbuhkan seperti tumbuhnya tanaman. Ia berkata: Tidak ada seorang pun melainkan telah usang kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari situlah manusia disusun pada hari kiamat. (HR Muslim)


Hadist Nabi [2295]



Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Abdurrahman] dan [Abdulaziz bin Abu Hazim] dari [Abu Hazim] dari [Sahal bin Sa'id] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda. Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id], teks miliknya, telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] dari [Abu Hazim] bahwa ia mendengar [Sahal] berkata: Aku mendengar nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam menunjuk dengan jari telunjuk dan jari tengah, beliau bersabda: "Aku diutus dan kiamat seperti ini." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Aku mendengar [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku diutus dan kiamat seperti dua (jari) ini." Syu'bah berkata: Aku mendengar Qatadah berkata dalam kisahnya: Seperti keutamaan salah satunya atas yang lain. Aku tidak tahu apakah ia menyebutkannya dari Anas ataukah Qatadah yang mengatakannya. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib Al Haritsi] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Aku mendengar [Qatadah] dan [Abu At Tayyah] menceritakan bahwa keduanya mendengar [Anas] menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku diutus dan kiamat seperti ini." Syu'bah menyandingkan jari telunjuk dan jari tengah saat menceritakannya. Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [ayahku]. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu At Tayyah] dari [Anas] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dengan matan serupa. Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Adi] dar [Syu'bah] dari [Hamzah Adh Dhabbi] dan [Abu At Tayyah] dari [Anas] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam seperti hadits mereka. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan Al Misma'i] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [ayahnya] dari [Ma'bad] dari [Anas] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku diutus dan kiamat seperti dua (jari) ini." Anas berkata: Beliau melekatkan jari telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: Orang-orang badui apabila mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, mereka bertanya mengenai hari kiamat: Kapan akan terjadi? Beliau melihat kepada orang paling muda di antara mereka dan bersabda: "Apabila orang ini masih hidup dan ia belum tua, berarti kiamat kalian telah terjadi." (HR Muslim)


Hadist Nabi [2294]



Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ishaq Al Hadhrami] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz bin Al Mukhtar] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal] dari beberapa orang diantaranya [Abu Ad Dahma`] dan [Abu Qatadah], mereka berkata: Kami melintasi [Hisyam bin Amir] untuk menemui Imran bin Hushain. Pada suatu hari ia berkata: Sesungguhnya kalian melinasiku untuk menemui beberapa orang, mereka tidak lebih sering mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melebihiku dan mereka tidak lebih mengetahui hadits beliau melebihiku. Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidak ada wujud manusia sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang lebih besar dari Dajjal." Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far Ar Raqqi] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dari [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal] dari [tiga orang] dari kaumnya, diantaranya [Abu Qatadah], mereka berkata: Kami melintasi [Hisyam bin Amir] untuk menemui Imran bin Hushain, seperti hadits Abdulaziz bin Mukhtar, hanya saja ia berkata dalam haditsnya: Perkara yang lebih besar dari Dajjal. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ibnu Hujr] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Al Ala`] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Segeralah beramal sebelum (munculnya) enam (hal): terbitnya matahari dari barat, kabut, Dajjal, binatang, kekhususan salah seorang dari kalian (kematian) atau urusan umum (kiamat)." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Umaiyah bin Bistham Al Aisyi] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Ziyad bin Riyah] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Segeralah beramal sebelum (munculnya) enam (hal): terbitnya matahari dari barat, kabut, Dajjal, binatang, urusan umum (kiamat) dan kekhususan salah seorang dari kalian (kematian)." Telah menceritakannya kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad bin Abdulwarits] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dengan sanad ini dengan matan serupa. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengkhabarkan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Mu'alla bin Ziyad] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [Ma'qal bin Yasar] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Telah menceritakannya kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Al Mu'alla bin Ziyad] ia mengembalikannya ke [Mu'awiyah bin Qurrah] ia mengembalikannya ke [Ma'qal bin Yasar] ia mengembalikannya ke nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ibadah saat terjadi pembunuhan seperti hijrah menujuku." Telah menceritakannya kepadaku [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dengan sanad ini dengan matan serupa. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ali bin Al Aqmar] dari [Abu Al Ahwash] dari [Abdullah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Kiamat tidak terjadi kecuali atas manusia-manusia buruk." (HR Muslim)


Hadist Nabi [2293]



Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Abu Hayyan] dari [Abu Zur'ah] dari [Abdullah bin Amru] berkata: Aku menghafal suatu hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam yang tidak aku lupakan sama sekali. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya tanda-tanda pertama yang muncul adalah terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya, keluarnya binatang-binatang dipagi hari atas manusia, mana saja diantara keduanya yang muncul terlebih dahulu, yang selanjutnya muncul sesaat setelahnya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Abu Hayyan] dari [Abu Zur'ah] berkata: Tiga orang muslim mendekati Marwan bin Al Hakam di Madinah, mereka mendengarnya menceritakan tentang tanda-tanda (kiamat), dan yang pertama muncul adalah Dajjal. [Abdullah bin Amru] berkata: Marwan tidak mengatakan apa pun. Aku menghafal suatu hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam yang tidak aku lupakan sama sekali. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda, ia menyebut hadits serupa. Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hayyan] dari [Abu Zur'ah] berkata: Mereka menyebut-nyebut kiamat di kediaman Marwan lalu [Abdullah bin Amru] berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda, seperti hadits mereka berdua tapi ia tidak menyebut: Di pagi hari. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Abdulwarits bin Abdushshamad bin Abdulwaris] dan [Hajjaj bin Asy Sya'ir], keduanya dari [Abdushshamad], teks milik Abdulwarits bin Abdushshamad telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [kakekku] dari [Al Husain bin Dzakwan] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Buraidah] telah menceritakan kepadaku [Amir bin Syarahil Asy Sya'bi] ia bertanya kepada [Fathimah binti Qais] saudari Adh Dhahhak bin Qais, ia salah satu wanita yang turut serta dalam hijrah pertama, ia berkata: Ceritakanlah suatu hadits padaku yang kau dengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, jangan kau sandarkan pada siapa pun selain beliau. Fathimah berkata: Bila kau mau, aku akan menceritakannya. Ia berkata: Ya, ceritakanlah. Fathimah berkata: Aku menikah dengan Ibnu Al Mughirah, ia salah satu pemuda Quraisy terbaik saat itu. Ia meninggal dalam jihad pertama bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Saat aku menjanda, Abdurrahman bin Auf melamarku bersama beberapa sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melamarku untuk budak beliau yang telah dimedekakan, Usamah bin Zaid. Aku diberi tahu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pernah bersabda: "Barangsiapa mencintaiku, hendaklah mencintai Usamah." Saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berbicara padaku, aku menjawab: Terserah Tuan, nikahkan aku dengan siapa pun yang Tuan mau. Beliau bersabda: "Pindahlah ke Ummu Syuraik." Ummu Syuraik adalah wanita kaya dari Anshar, sering memberi dana di jalan Allah dan sering disinggahi tamu. Aku menjawab: Baik. Beliau bersabda: "Jangan, Ummu Syuraik adalah wanita yang banyak tamunya, aku tidak mau kerudungmu jatuh atau penutup betismu tersingkap lalu orang-orang melihat sebagaian yang tidak kau suka. Tapi pindahlah ke putra pamanmu, Abdullah bin Amru bin Ummu Kultsum." Ia adalah seseorang dari bani Fihr, Firh adalah Quraisy dimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berasal. Aku pindah ke kediamannya. Saat masa iddahku selesai, aku mendengar penyeru Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menyerukan shalat jamaah. Aku keluar ke masjid lalu shalat bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Aku berada dishaf kaum wanita yang berada dibelakang kaum. Setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menyelesaikan shalat, beliau duduk di atas mimbar dan beliau tertawa, beliau bersabda: "Hendaklah setiap orang tetap berada ditempatnya." Setelah itu beliau bertanya: "Tahukah kalian, kenapa aku mengumpulkan kalian?" mereka menjawab: Allah dan rasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengumpulkanmu karena harapan atau rasa takut, tapi aku mengumpulkan kalian karena Tamim Ad Dari dulunya orang nasrani lalu ia datang, berbaiat lalu masuk Islam." Ia menceritakan suatu hadits padaku, sama seperti hadits yang aku ceritakan kepada kalian tentang Masih Dajjal. Ia menceritakan kepadaku bahwa Dajjal naik perahu bersama tigapuluh orang dari Lakham dan Judzam. Gelombang mempermainkan mereka dilaut selama sebulan lalu mereka menepi ke suatu pulau dilautan hingga matahari tenggelam. Mereka duduk didekat perahu lalu masuk ke pulau. Seekor binatang menemui mereka, banyak bulunya, mereka tahu mana kemaluannya dan mana duburnya karena banyak bulunya. Mereka bertanya: Celakalah kau, apa kau ini? ia menjawab: Aku adalah jassaasah. Mereka bertanya: Apa itu jassaasah? Ia berkata: Wahai kaum, pergilah ke orang itu di ujung kampung, dia merindukan khabar kalian. Adh Dhahhak berkata: Saat ia menyebut nama seseorang pada kami, kami takut jangan-jangan ia setan. Kami segera pergi hingga memasuki perkampungan, ternyata disana ada orang terbesar yang pernah kami lihat, paling kuat dan tangannya terbelenggu dileher, antara lutut dan mata kakinya terbelenggu besi. Kami berkata: Celakalah kamu, apa kau ini? ia menjawab: Kalian telah mengetahuiku, maka beritahukan siapa kalian? Mereka menjawab: Kami dari arab, kami naik perahu. Saat gelombang menghebat, kami dipermainkan selama sebulan kemudian kami menepi ke pulaumu ini. kami duduk didekat perahu lalu kami masuk ke pulau. Seekor hewan menemui kami, bulunya lebat, tidak jelas mana kemaluannya dan mana duburnya karena banyaknya bulu. Kami bertanya: Celakalah kau, apa kau ini? ia menjawab: Aku adalah jassaasah. Kami bertanya: Apa itu jassaasah? Ia berkata: Wahai kaum, pergilah ke orang itu di ujung kampung, dia merindukan khabar kalian. Lalu kami segera menujumu dan kami takut padanya, kami tidak aman jangan-jangan ia setan. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang kurma Baisan. Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Aku bertanya pada kalian tentang kurmanya, apakah sudah berbuah? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Ingat, ia hampir tidak membuahkan lagi. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang danau Thabari. Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia menjawab: Apakah ada airnya? Mereka menjawab: Airnya banyak. Ia berkata: Ingat, airnya hampir akan habis. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang mata air Zughar. Mereka bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Apakah disana ada airnya dan apakah penduduknya bercocok tanam dengan air itu? Kami menjawab: Ya, airnya banyak dan penduduknya bercocok tanam dengan air itu. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang nabi orang-orang buta huruf, bagaimana keadaannya? Mereka menjawab: Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib. Ia bertanya: Apakah orang-orang arab memeranginya? Kami menjawab: Ya. Ia bertanya: Apa yang mereka lakukan terhadapnya? Lalu kami memberitahunya bahwa beliau menang atas bangsa arab di sebelahnya dan mereka menaatinya. Ia bertanya pada mereka: Itu sudah terjadi? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Ingat, sesungguhnya itu baik bagi mereka untuk menaatinya. Aku akan beritahukan pada kalian siapa aku. Aku adalah Al Masih dan aku sudah hampir diizinkan untuk keluar lalu aku akan keluar. Aku melintasi bumi, aku tidak membiarkan satu perkampungan pun kecuali aku singgahi selama empatpuluh hari kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), keduanya diharamkan bagiku. Setiap kali aku hendak memasuki salah satunya, malaikat membawa pedang kuat menghadangku menghalangiku dari tempat itu dan disetiap jalannya terdapat malaikat-malaikat penjaga." Fathimah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda seraya memukulkan tongkat pendek beliau ke mimbar: "Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah -maksud beliau Madinah. Ingat, apakah aku sudah menceritakannya pada kalian?" mereka menjawab: Ya." Hadits Tamim membuatku heran, ceritanya sama seperti yang aku ceritakan pada kalian tentang Dajjal, Madinah dan Makkah. Ingat, sesungguhnya Dajjal ada dilautan Syam atau Yaman. Tidak, tapi dari arah timur. Ia tidak berada di arah timur, ia tidak berada di arah timur. Ia menunjukkan tangannya ke timur. Fathimah berkata: Aku menghafal ini dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hubaib Al Haritsi] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits Al Hujaimi Abu Utsman] telah menceritakan kepada kami [Qurrah] telah menceritakan kepada kami [Sayyar Abu Al Hakam] telah menceritakan kepada kami [Asy Sya'bi] berkata: Kami memasuki kediaman [Fahtimah binti Qais]. Ia menyuguhkan kurma basah bernama kurma basah Ibnu Thab dan memberi kami minum tepung halus, lalu kami bertanya padanya tentang wanita yang ditalak tiga, dimanakah ia menunggu masa 'iddahnya? Ia menjawab: Suamiku menceraikanku talak tiga lalu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam mengizinkanku untuk menunggu masa 'iddahku bersama keluargaku. Ia berkata: Kemudian shalat jamaah diserukan. Aku pergi bersama orang-orang. Aku berada dishaf wanita terdepan, tepat berada dibelakang shaf terakhir kaum lelaki. Aku mendengar nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam berkhutbah di atas mimbar, beliau bersabda: "Sesungguhnya keturunan pamannya Tamim Ad Dari naik perahu, " ia menyebut hadits dan ia menambahkan: Fathimah berkata: Sepertinya aku melihat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam menurunkan tongkat pendek beliau ke tanah, beliau bersabda: "Inilah Thaibah" maksud beliau Madinah. Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] dan [Ahmad bin Utsman An Naufali] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [ayahku] berkata: Aku mendengar [Ghailan bin Jarir] menceritakan dari [Asy Sya'bi] dari [Fathimah binti Qais] berkata: Tamim Ad Dari mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu memberitahukan kepada beliau bahwa ia naik perahu lalu perahunya menggombang-ambingkannya hingga ia terdampar disuatu pulau. Ia masuk ke pulau untuk mencari air, ia bertemu seseorang yang menjulurkan rambutnya, ia menceritakan hadits ini. Ia menuturkan: Dajjal berkata: Ingat, bila aku diizinkan keluar, aku akan melalui seluruh negeri selain Thaibah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membawa Tamim keluar ke hadapan orang-orang lalu menyampaikan pada mereka, beliau bersabda: "Ini adalah Thaibah dan itu adalah Dajjal." Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah Al Hizami] dari [Abu Az Zinad] dari [Asy Sya'bi] dari [Fathimah binti Qais], Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam duduk di atas mimbar lalu bersabda: "Wahai sekalian manusia, Tamim Ad Dari telah menceritakan kepadaku bahwa beberapa orang dari kaumnya berada di perahu milik mereka. Perahunya pecah lalu sebagaian dari mereka naik di atas salah satu lembaran kayu perahunya, mereka pergi menuju salah satu pulau dilautan." Lalu beliau menyebutkan hadits ini. (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Ali bin Hujr As Sa'di] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin1 Muslim] telah menceritakan kepadaku [Abu Amru Al Auza'i] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] telah menceritakan kepadaku [Anas bin Malik] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidak ada satu negeri pun melainkan akan dilewati Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu jalannya pun kecuali ada malaikat-malaikat berbaris menjaganya yang datang membawa tanah lalu Madinah bergoncang tiga kali. Setiap orang kafir dan munafik keluar meninggalkannya (Madinah) untuk menghampirinya (Dajjal)." Telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] dari [Hammad bin Salamah] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda, ia menyebut hadits serupa, hanya saja ia mengatakan dalam haditsnya: "Lalu ia mendatangi tanah tepi kemudian menempati bagian depannya." Dan berkata: "Lalu setiap orang munafik lelaki dan perempuan keluar menghampirinya." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepada kami [Manhsur bin Abu Muzahim] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] dari [Al Auza'i] dari [Ishaq bin Abdullah] dari [pamannya, Anas bin Malik] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Dajjal diikuti Yahudi Ashbahan sebanyak tujuhpuluh ribu, mereka mengenakan jubah hijau." (HR Muslim)




Telah menceritakan kepadaku [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] berkata: Berkata [Ibnu Juraij]: telah menceritakan kepadaku [Abu Az Zubair] ia mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: telah mengkhabarkan kepadaku [Ummu Syarik] bahwa ia mendengar nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Manusia akan lari dari Dajjal ke gunung." Ummu Syarik bertanya: Wahai Rasulullah, lalu dimana bangsa arab saat itu? Beliau menjawab: "Mereka sedikit." Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Basyar] dan [Abdu bin Humaid], keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] dari [Ibnu Juraij] dengan sanad ini. (HR Muslim)